BMH BOGOR - Fasilitas pendidikan merupakan penunjang penting berlangsungnya proses pendidikan dengan baik dan nyaman, di antaranya adalah ketersediaan sumber air. Air menjadi hal yang tak mudah mengingat posisi pesantren yang berada di pegunungan, seperti yang dialami oleh para santri Pesantren Hidayatullah Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Berada dikawasan perbukitan Gunung Sadu dan berhadapan langsung dengan Cafe Taman Love, telah berdiri masjid, 1 asrama panggung, 1 dapur , 2 saung untuk menghafal dan tempat istirahat bagi tamu yang datang.
“Alhamdulillah kami dari Tim Manajemen Baitul Maal Hidayatullah hari ini baru saja berkunjung ke Pondok Tahfidz Qur’an Hidayatullah Soreang untuk meninjau berlangsungnya pembuatan Sumur Bor,” terang Kepala BMH Perwakilan Jawa Barat Rahmat Hidayat.
“Air menjadi kebutuhan pokok dan mendesak bagi santri disini, sehingga perlu adanya Sumur Bor, sebelumnya sudah pernah dibuatkan sumur galian namun hanya bertahan 3 bulan dan setelah itu kering, karena kondisi tanah disini berupa tebing. Kebutuhan air untuk santri sementara kami ambil dari peternakan milik warga setempat dengan cara membeli,” imbuhnya.
Program pembuatan Sumur Bor memerlukan waktu yang cukup lama karena terkendala dana. Sampai hari ini proses pengeboran baru di kedalaman 23 meter, dari total kedalaman 100 meter, dengan diameter 8 Inci.
Pengeboran menggunakan mesin otomatis, dioperasikan oleh 2 orang tukang yang profesional dibidangnya, dengan estimasi pengerjaan selama 2 bulan.
“Untuk Proyek ini menghabiskan dana Rp 120.000.000 dari sebelumnya diminta Rp 145.000.000, namun ada harga khusus untuk pesantren. Alhamdulillah. In Syaa Allah Proyek ini kami ada MoU dengan pihak pengebor minta garansi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari,” pungkas Rahmat.
Untuk itu kepada kaum muhsinin yang peduli terhadap masa depan generasi bangsa dapat ikut serta berpartisipasi dalam program pengadaan sumber air bagi para santri ini.*/Herim